mengapa tak adil??

mengapa aku diajari menyuap kalau aku tak boleh makan?

mengapa aku diajari melangkah kalau aku tak boleh berjalan?

mengapa aku diajari ngomong kalau aku tak boleh bicara?

mengapa aku diajari senyuml kalau aku tak boleh tertawa?

mengapa kekhawatiran menghalangi penjelajahan duniaku?

mengapa dia diijinkan sedang aku dilarang?

TAK ADIL...

Sekedar Kekesalan

Sepertinya tak cukup umpatan untuk menguras kekesalanku pada diri sendiri. yahh...payah. diah payah...kata yang cocok untukku yang sering mengalah pada waktu yang melenakan. Harus bagaimana lagi aku berbuat? mungkin pelan-pelan (namun pasti) aku pun akan terbunuh oleh keadaan. Badan ringkih ini seperti tak sanggup berpikir. entah mengapa.. tapi sedikit ruang di jiwaku berkata, "Aku bisa!". hmmmm...(senyum sinis nih) sedikit menyangsikan kemampuanku ~seperti yang dilakukan sang owl padaku, yang sepertinya mampu mengubur PDku~.
hufft...aku tak bisa terus seperti ini. menyalahkan keadaan, menyalahkan waktu, menyalahkan aku... dan masa lalu.
comfort zone atau mencari pelarian, itukah kesejukan yang aku dapat? malah semakin memperkeruh keadaan. Salah lagi...salah lagi... Lalu mengapa kau tak melangkah? takut? apa yang kau takutkan? terperosok dalam lubang kegagalan lagi? bukankah masa lalu cukup menjadi pelajaran agar bisa tepat waktu melompat sehingga tak jatuh lagi.
tapi...diah emang payah. TRAUMAtis...sensitif...dan pesimistis...
bahkan aku menciptakan lubangku sendiri, tempat aku menjebak diri sendiri. terperosok, sekarat dan mati.

hmmmm...inikah hidup?
ayolah...saatnya kau bergerak!
mana motivasi dan semangat yang sempat kau tumbuhkan pada orang lain, sedang kebun jiwamu sendiri gersang??? munafik!

hfffttt...tarikan nafas dan dengusan kesal..
lagi dan lagi...
kelabilan ini tak boleh berlanjut, berkembangbiak dan menanam bom waktu.
lihat, adik2 yang dulu kusirami dengan senyum dan semangat! mereka menungguku di serambi sejuk penambat qolbu.
lihat, keriput mawut dua pahlawanku yang semakin disiksa zaman! mereka berharap padaku...
lihat, sahabat2 yang dulu menggandeng tanganku, berjalan bersama. kini tlah jauh meninggalkanku yang terlalu lambat melangkah.

bangkitlah dari keraguan dan kelenaan yang kau tanam sendiri!
semua itu hanya akan membuat lubang semakin dalam yang kelak bisa menguburmu hingga lebur. mengapa tak mencoba menutup lobang itu dengan tanah ketekunan? agaknya itu akan membantumumu tuk terus melangkah.

~ada satu cahaya didepan sana. semua akan berakhir ketika aku mendapat cahaya itu.
ya Robb...mudahkanlah jalanku...amin..~

SEMANGAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

inikah rasaku yang maut?

Bisik resah tlah merah menjemput
hendak kemana tangis terpaut
tak ada wajah pembias menyulam kecut
yg menjauh,melangkah laut
di tuang gundah berkelana maut
berharap amnesia penguat kabut
hapus jingga berkalang takut
akan wajah tak sanggup terenggut
bilakah terpaut?
Salahkah jk q sangkut?
Tp tak lg,krn q tlah maut
pendam lemah tiadalah lembut
terkecil dan terseok diantara semut
meratap semu atas rasa yg tersabut
mengusap damba di kolong prahara kalut