aku bukan dia...

ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.............

aku adalah aku....
dia adalah dia....

biarkan saja dia di jalannyadan aku dijalanku
jangan disamakan! karena rintangan jalan kami memang beda

tolong pahami aku!
aku sedang berjuang bersama pelangi di jalanku ini

Cerita ga jelas...

diah punya cerita...bukan karena bosen nulis puisi dan bersyair. cuma lagi pengen cerita aja.
beberapa hari yang lalu, aku merasa sangat ga jelas (geje abis). dari bangun tidur hingga tidur lagi, aku merasa sia-sia banget hidup di hari itu (weits...kufur nikmat nih. Ampun ya Alloh). udah aku niatin dari hari sebelumnya untuk melakukan sesuatu hal yang sangat telat aku lakukan. yaitu mengembalikan barang-barang yang aku pinjam minggu lalu. dari hari sebelumnya pun aku sudah mewanti-wanti adekku agar dia ga pake motorku ke sekolah. so, adek yang penurut itupun pake motor yang lain. (hahaha...kakak yang berkuasa!)
setelah update status n chattingan bentar, aku pun berangkat dengan pede menuju suatu tempat yang sebenarnya sedikit malas aku datangi. Sarang Trisulaku.(woww...jangan malas dund, emgnye ga mau lulus?). tanpa jaket, bensin cukup, jalan ga rame, aku ngebut pelan (ngebut mana ada yg pelan?...). sampailah dengan selamat. menyapa orang-orang hebat yang sederhana di halaman sarang (aku sayang mereka...).
memasuki sarang dengan cepat untuk segera mengembalikan salah satu barang yang ada di tasku. menyapa sebagian penghuni koridor. eits...ketemu juga dengan salah satu penghuni yang emmm yahhh cukup lama tak ku temui. biasa aja...
lanjut ke ruangan surga. kenapa akuu mnyebutnya begitu? karena disanalah mataku terbuka lebar menatap lembar2 dunia. menulis, memilih, menulis lagi, ngobrol, minta maaf, emmm..kalo ini cukup jelas. tapi perasaanku agak ga jelas (memang beberapa hari ini sering acakadut). sepertinya akan ada sesuatu. ahh...biarin aja.
eh ada sms, dari temen yang aku janjikan ketemu untuk balikin barangnya. ok, tunggu bentar. aku masih ada yang musti di'balikin' disini.
nah lo, keluar dari ruangan surga, aku bertemu dengan orang yg emm yahhh lama ga ketemu (pengen juga ketemu dia buat "balikin" sesuatu). ok, ngobrollah kita. agak lama, hingga satu tonjokan penuh langsung menusuk perasaan yang emang sejak tadi semruwet. OMG...ngapain sih dia ngomong gitu. dan bukan cuma satu orang.(kalo yang satunya emang aku dah ga minat ceritain karna terlalu merubah suasana).
satu hal yang aku sesalkan dari omongannya. bahwa aku sudah mengubur dalam2 cerita lalu yang sempat bikin aku putus asa, dan dia dengan santainya menonjok denngan kata-kata 'manis' tapi bergerigi. entah disengaja ato tidak, aku tak tau. yanng jelas, seakan perasaanku tak dihargai.
hal itu (sudah aku kubur sebagai pengalaman pahit), menurutku sudah selesai dan aku sudah "mengembalikan" seperti dulu(wlo agak berbeda). dan dia hanya tau sepihak, pantaskah untuk menyindir seperti itu? hufffttt...atmosfer yang benar2 berubah.benar sekali...global warming seakan telah berimbas pada aroma disini. mengubah aku dan manusia2 disini menjadi berbeda (eh..mungkin aku aja yang berbeda karena ga tau harus gimana kecuali diam dan menghirup aroma ini). aku sudah lelah menangis,aku butuh oksigen!!!


akhirnya kutinggalkan mereka. ngebut di tengah kota (hmmm...asyik jg), menuju temanku yang menunggu disana. sambil parkir motor, aku masih merasa janggal. aku memeriksa tasku. hmmm...pantes. barang yang akan kukembalikan ternyata di tas satunya! dan semakin menambah ketidakjelasanku. akupun meminta maaf padanya. dia cuma senyum. sory teman, aku yang pikun.
di tempat ini, biasanya aku nyaman. tapi kali ini tidak. mungkin karena 'ketidakjelasanku' ini. aku pamit pulang, setelah 15menit tanpa sedikitpun aku merasa nyaman (teruntuk adindaku, bukan salahmu atas ketidaknyamananku).

pulang? ah..malah semakin kepikiran mslh itu. ke kos teman? pasti dia tanya, knpa mukaku kruwel-kruwel gitu. ahh...menikmati kesendirian seperti dulu pas semester awal. jalan-jalan ga jelas. yupz...penghilang stress paling ampuh versi diah. keliling kota panas-panas (kebetulan lg dapet dispensasi dari Tuhan jadi ga perlu mampir2..hehe). masuk ke suatu tempat sejuk, cuci mata, cuci pikiran, cuci dompet pula, sendiri pula. ckckckck.. lanjut keliling lagi menyusuri jalan-jalan macet ga jelas. baru inget, satu hal yang juga beum ku 'kembalikan'. aku berputar, masuk ke suatu tempat dan ku 'kembalikan' beberapa benda yang jadi titipan adikku. hmmm...sudah selesai.pulang...
di jalan pulang, kembali ketidakjelasan hatiku muncul. aku harus bagaimana lagi sih?
sampai dirumah, pengen nangis. akhirnya nangis di kamar mandi. sms-sms ga jelas juga datang, sekedar tanya kabar ato nanya tugas sosial yang belum ku tunaikan. aeesss....mbuh.
aku ingin tidur, dan berharap besok ketidak jelasan ini berakhir. pesbuk pun memberi cerita ga jelas tentang 'mereka' yang menyebut dirinya "teman" dan ternyata berhasil "membunuhku". inikah balasanmu teman atas satu kesalahanku dan aku sudah memperbaikinya????padahal orang yang bermasalah denganku pun sudah biasa aja. tapi kenapa dia begitu? dan atmosfernya malah berbalik menggunduli aku? sebegitu hinanya aku dengan satu kesalahan saja?tidakkah seorang manusia selalu punya salah dan kesempatan untuk memperbaikinya?
pliss deh..enough 4 this.
tidur sepertinya lebih nyaman, apalagi jika ga bangun lagi...

Aku kembali

lama sudah ku tinggalkan kebekuan yang belum juga mencair
entah bosan menunggu atau hanya ingin kembali

TIDAK!
saatnya aku kembali melukis mimpi
bukan terpaku pada kebekuan yang menatap kosong tanpa apa2

aku bukan tak sadar
hanya ingin menghilang
dari sekedar tidur yang menenangkan tapi menghanyutkan
kepada terjaga yang menuntunku nyata

hmmm...senyum sinis terurai dari ujung bibirku
mau ngapain?
mau mulai darimana?
kebingungan ini mampu mengalahkan stressnya beku

tapi,
TIDAK!
aku harus kembali
bukan disini tuk merenung saja
tapi beranjak ke padang ilalang tuk temukan jarum mimpiku

semoga terwujud. amin.

July?

masih saja berkutat dengan pikiran yang kalut 'kah??
iya,jawabku tegas tanpa basa-basi.

menginjak rumput yang mengering, kaku, sepertinya lelah
panas mungkin telah menguras ketegarannya
dan sempat bergumam, panas?? sejak kapan kemarau datang?
entah, jawabku lugu.

terlena, dan tertidur terlalu lama
(dan ternyata masih bisa bangun...)
inikah masa yang baru?
mungkin cerita baru?
atau hidup baru?
tidak, jawabku sambil tersenyum sinis
'hanya meneruskan apa yang dulu ku tinggalkan', jelasku gamang

july ini july yang sama dengan lalu
hanya separuh nafas ini sesak oleh himpitan prahara
mencoba melonggarkan otot, agaknya sudah mengeras
tidak, AKU PASTI BISA, ucapku garang

july, tak kan terlewat oleh coretan yang tak sempurna