dan saya telah menemukan senyum itu kembali

duri itu menghujam jantung
menusuk selaput tipis yang kunamakan nurani sensitif
sakit memang
sehari itu aku meraung, mencecar dalam senggukan pasif tanpa daya
kecuali aliran hangat di ujung mata hingga ujung daguku
seolah mengajak sakit tuk terbuang bersamanya

ternyata tak bisa
sebab duri ini bukan yang biasa
terlalu sakit untuk berujar
dan masih ditemani aliran hangat mata

aku bukan pughaba yang perkasa
aku juga tak pandai berkedhalu

aku hanya... rapuh
dan lupa bagaimana untuk tersenyum

menjauh sajalah sejenak, pikirku.
mencari nafas baru yang lebih segar
mencari peradaban lain yang lebih berwarna
dan aku menemukannya hari ini.......
bertemu orang-orang yang menyulam kata dengan ribuan hikmah
mencipta dunia baru dalam bayang imaji yang penuh fantasi
aku mengalir bersama hiruk pikuk mereka bertukar kalimat
menyusun huruf2 bernama motivasi menulis

aku tahu yang aku mau......
aku disini untuk katarsis

dan aku tersenyum
mengikuti senyum2 bahagia penuh qona'ah yang tersirat lembut diwajah orang2 ini
aku tersenyum
mncipta lekukan indah di pusara waktu

dan disini aku kembali menemukan senyumku yang sempat hilang.


*Terima kasih teman2 FLP Solo Raya, Pak Bambang Trim (GM Tiga Serangkai), mas Tasaro (penulis NIBIRU) dan orang2 unyu yang super gokil, kalianlah yang mengembalikan senyumku. =) :-)



Tidak ada komentar: