Teruntuk Bintangku

Tiba-tiba aku ingat sesuatu. Ya sekedar masa lalu yang mungkin semu. Tentang seseorang (atau beberapa orang) penting dalam hidupku (selain orang tuaku yang sangat penting dlm hidupku). Mungkin merekalah yang menjawab pertanyaanku ketika aku tersesat dalam pencarian jati diri. Yahh...sudah seharusnya aku berterimakasih pada mereka.

Dia, seseorang dengan optimisme tinggi. aku pernah membayangkan dia jadi motivator kondang selayak mario teguh. hehe...suatu kemustahilan. tapi inilah yang membuatku kagum. kagum akan kepribadiannya, kagum akan keteguhan imannya. wow...mungkin inilah gambaran lelaki sempurna.hahaha
aku jatuh cinta padanya?? ummm...mungkin iya mungkin tidak. kenapa? hmmm...pertanyaan bagus. karena dia terlalu sempurna untukku yang biasa.bahkan ketika satu lagu kita nyanyikan bersama di suatu tempat indah aku tak merasa dia milikku. karena dia hanyalah kakakku, seorang malaikat berwujud manusia.

selanjutnya, aku punya kakak2 lain selain dia. dan mereka ku sebut bintang2ku. mereka berkelip-kelip, menyinari hari-hariku dengan penuh cinta. membawaku pada aktualisasi diri yang sempurna. aku bangga punya mereka.mereka yang mengajariku beramal dengan cara yang berbeda. mereka mengajariku persahabatan yang menuju surga. mereka menjadikanku adik kecil manis yang butuh perhatian dan bimbingan.mereka kakak-kakak terhebat yang belum pernah aku punya sebelumnya.
tapi, tak lama aku belajar dengan mereka, satu persatu bintang-bintang itu pergi menuju kehidupan baru masing-masing. mereka meninggalkan aku sendiri disini :'-(

setidaknya, aku mengingat jasa-jasa mereka dalam merubah hidupku. dari aku yang diam menjadi aku yang aktif. aku yang biasa menjadi aku yang luar biasa. aku yang terbuang menjadi aku yang dinanti.
seandainya mereka masih disampingku, aku ingin memeluk mereka dan meminta maaf. karena aku yang dulu tlah mereka rubah, kini luntur kembali menjadi aku yang tak berguna. aku merasa binasa tanpa mereka. wlaupun seharusnya, saat ini, aku harus menjadi bintang bagi orang lain (seperti mereka dulu).
aku tak sanggup, karena aku tak secerah mereka. aku pucat dalam keterpurukan....


aku butuh kalian saat ini,
menggandeng lengan lemahku,
mendorong tubuh ringkihku,
mengusap peluh dan airmataku,
menyanyikan lagu itu,

ingatkah kalian pada adik kecilmu ini?

...disini kita pernah bertemu, mencari warna seindah pelangi
ketika kau menghulurkan tanganmu, membawaku kedaerah yang baru...


~teruntuk kakak2ku tersayang : mas din, mas bah, mas sigit, mbak roh, mbak eni, mbak alvi, mas umar, mbak ika~

Tidak ada komentar: